.

Minggu, 02 Desember 2012

RI Ikut Konferensi Tahunan Forum Pendidikan Asia


Beijing --- Konferensi Tahunan Forum Pendidikan untuk Asia tahun 2012 atau 2012 Education Forum for Asia Annual Conference berlangsung pada tanggal 21-23 September lalu. Dalam forum internasional ini, Indonesia berperan serta menjadi peserta, bahkan Atase Pendidikan KBRI Beijing menjadi salah satu pembicaranya. Acara yang diselenggarakan di  Hotel Jin Jiang Chengdu ini disponsori banyak pihak, di antaranya Kementerian Pendidikan RRC dan Komisi Nasional RRC untuk UNESCO.
Konferensi kali ini mengusung tema “Towards a More Prosperous and Better Future” yang mendiskusikan peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Asia sebagai topik utama bahasan konferensi.  Konferensi diikuti 500 peserta dari berbagai negara di dunia seperti Amerika Serikat, India, Filipina, Nepal, Malaysia, Indonesia, Iran, Pakistan, New Zealand,  Taiwan, Srilangka, dan China. Peserta terdiri dari pejabat tinggi China, para mantan pemimpin negara, pendidik, diplomat, perwakilan organisasi internasional, para pemimpin perguruan tinggi serta perusahaan juga media masa. Di antara tamu VIP terdapat Irina Bokova, Sekjen UNESCO.

Dalam salah satu sesi paralel konferensi yang bertema Quality of Asian Teachers in Promoting Lifelong Professional Development of Asian Teachers, Chaerun Anwar, Atase Pendidikan KBRI Beijing menyampaikan makalahnya yang berjudulIndonesia Initiative of The Establishment of Regional Center for Teachers Training in Southeast Asia.
Chaerun Anwar  memaparkan, guru merupakan elemen terpenting dalam peningkatan kualitas lulusan sebuah lembaga pendidikan. Pendidikan dan peningkatan kompetensi guru tidak boleh berhenti begitu guru menyelesaikan pendidikannya di perguruan tinggi. Harus ada upaya terus menerus mendidik dan melatih guru sesuai kualifikasi yang dikuasainya untuk meningkatkan kompentensinya sesuai perkembangan jaman agar kualitas lulusan sekolah dapat berkompetisi dengan lulusan dari negara lain.
Sayangnya, jumlah lembaga in-service training bagi guru di kawasan Asia Tenggara masih sangat kurang bila dibandingkan dengan jumlah guru yang mencapai 5.351.189 orang. Untuk itulah pemerintah Indonesia mengambil inisiatif dan secara aktif mendorong pendirian pusat pendidikan dan pelatihan berskala regional Asia Tenggara untuk melayani program in-service training sebagai usaha meningkatkan kompetensi guru di kawasan Asia Tenggara. Institusi SEAMEO Regional for QITEP in Science, Language and Mathematics berdiri pada tanggal 14 Juli 2009 di kota Bandung, Jakarta dan Yogjakarta yang dikembangkan dari Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK ) IPA, Bahasa, dan Matematika.
Sampai tahun 2012 QITEP telah melayani kurang lebih 2400 guru dari kawasan ASEAN,  negara Asia lainnya, serta negara Afrika dalam hal peningkatan kompetensi bidang ilmu yang diajarkannya. Lebih lanjut, Chaerun mengundang peserta konferensi untuk datang berkunjung ke Bandung, Jakarta, dan Yogjakarta untuk melihat langsung aktivitas diklat yang dilaksanakan oleh QITEP dan mengajak institusi pendidikan di Asia dan Eropa untuk saling bahu-membahu meningkatkan kompetensi guru di Asia, khususnya Asia Tenggara, demi  peningkatan kualitas lulusan pendidikan serta kemakmuran bersama kawasan Asia.

0 komentar:

Posting Komentar

RECENT POST

Blogger Widget Get This Widget